Sok Tahu

Hallo guys, whats good?

Sa sadar walaupun sa sudah melakukan 30days writting challange, sa masih gak konsisten untuk nulis, walaupun sebenarnya menyenangkan tapi kalau baru mulai suka malesin. tapi semangat menulis saya muncul kembali setelah ada beberapa Guru di sekolah sa yang melihat blog ini dan menyukai nya. sebenarnya sa tidak tahu mereka suka atau tidak tapi paling gak sudah dilihat hehe :,)

Guru ku, kalau engkau melihat ini, terima kasih hehe.

Oke, kembali pada Topik.

Jadi sa mau membahas bersama kamu tentang Aktivitas di Internet yang bisa di bilang negatif menurut saya, yaitu munculnya budaya "Sok Tahu". Akhir-akhir ini sa melihat budaya sok tahu mulai bermunculan di sosial media, terutama di saat ada public figure yang mengalami masalah, banyak yang mulai menghujat dan menghina yang bahkan argumen nya jauh dari konteks masalah yang terjadi, jadinya poin yang harus di bahas jadi buyar dan hanya makian sumpah serapah yang menonjol dari comment itu.

Banyak yang membahas soal seorang Oknum yang menjelek-jelek kan karya orang dengan menyanyi sambil melakukan pose yang menjurus ke "menghina", sa sama sekali tidak memebela itu dan tidak membenarkan, tetapi sa rasa tidak adil kalau kita hanya membahas kesalahan Oknum saja, tetapi kesalahan Kita sebagai pengkritik kesiangan gak di perbaiki juga, nantinya cuma si Oknum yang belajar menjadi lebih baik dan kita gini-gini aja sampai kapan tahu.



Sa tidak bilang kalau kita tidak bole mengkritik atau memberikan pendapat kita tentang sesuatu yang terjadi, tetapi maksud saya adalah, berikan pendapat dan opini sesuai pada porsinya, pada tempat nya, tidak perlu sampai membawah ke keluarga dan hal-hal yang bersikap privasi bagi oknum karena gak nyambung dan akan terlihat tolol juga bagi orang lain yang membaca opini mu.

Sa punya prinsip bahwa yang harusnya kita benci itu bukan orangnya, tetapi apa yang dia lakukan, bukan sa sok suci dan sok bijak, tetapi hal ini saya dapat dari Agama saya dan beberapa Influancer yang saya ikuti, karena semua orang termasuk saya dan kamu pasti akan buat salah dan itu manusiawi.

sebagai umat Kristen yang masih malas berbadah hehe, Tuhan Yesus selalu membenci dosa, tetapi Dia selalu menyayangi kita umat manusia, buktinya Dia mati di kayu salib untuk menebus kita orang berdosa, agar kita tidak perlu di hukum, u see?, Jesus hate the sin, not the people.

Mind set

 cara kita bertindak dan menanggapi sesuatu menurut sa tergantung dari mind set kita,  sa gak tahu Mind set seperti apa yang benar tetapi kalau saya pribadi, sebelum memberi opini dan bertindak, saya selalu memikirkan bagaimana kalau saya di posisi itu, hal-hal seperti apa yang bisa saya terima, dan yang hanya membuat sa sakit hati tapi tidak memberi perubahan apapun dalam hidup saya, sa sering memposisikan diri saya sebagai oknum agar saya bertindak dengan benar dan gak lari lari dari konteks.



Influance

Jika kita tarik mundur lagi, hal-hal yang meng-influance kita, itu mempengaruhi diri  kita. emang gak semua si, tapi menurut saya sebagian besar kayak gitu, jadi kita harus berhati-hati dalam memilih panutan kita, akhir-akhir ini seperti yang kita tahu, nabi-nabi palsu di internet mulai bermunculan dan banyak juga yang masuk penjara, kalau saya sendiri di 2022 ini, lebih dominan terinfluance dari Pandji pragiwaksono, he is comedian. memang semua orang pasti punya kekurangan dan gak ada yang sempurna, tetapi kita bisa melihat track record nya selama ini, jadi tetap harus di perhitungkan siapa yang kamu ikuti, itu akan mempengaruhi bagaimana kamu berpikir, bertindak, berbicara, bahkan bagaimana kamu menjalani hari.

gitu aja.

what do you think?
give comment so i know your opinion

Postingan populer dari blog ini

About

Day 30 #30Daywritingchallenge

Day 28 #30Daywritingchallenge